2013/05/24

Daftar Toko penjual dan bengkel senapan angin pompa dan PCP di Kota Jogjakarta:




  1. Di Jl. Wahid Hasyim no. 4 dekat halte Bis Trans Jogja.
  2. Toko Top. Di Jl. Bayangkara dekat RS. PKU Muhammadiyah (RS PKU ke Utara 200an meter, barat jalan)
  3. Thomas Sport. Jl. Wijaya Kusuma 48, Condong Catur - Sleman, Yogyakarta. 0274-9138493
  4. Di Surya Rifle (mas Gunawan). Selatan pertigaan bangjo Cepit Jl. Bantul Yogyakarta.
  5. PD Rahayu. Ruko sblh barat benteng kraton
  6. King Sport. Ruko Depan UNY
  7. Afganis. Umbul harjo, dekat bekas terminal lama
  8. Cebongan. Utara pasar cebongan, ruko timur jalan
  9. Ho-ho Sport. Terminal Prambanan Ke Utara, perempatan jln Jogja-Solo ke barat, selatan jalan
  10. WS Sport. Sorogenen, sblh timur bangjo pertigaan masuk bandara lurus ke timur, samping bengkel mobil WS
  11. Jempol Sport. Pasar delanggu depan SMP Muhammadiyah
  12.  
  13. Pak gandung, candi prambanan ke utara. CP 0857 4731 7313 (bengkel senapan)
  14. Moser, Pk sabar. Piyungan ke utaara, sebelah Utara warung bakso tito CP: 0877 3838 7128 (bengkel senapan)
  15. Pak Priyanto, Condong catur dekat kodim 403, CP: 0858 7822 2762 (bengkel senapan)
  16. Pk inung kota gede, CP: 0274 8582 112 (bengkel senapan)
  17. Pk Febri Kota gede, CP: 0274 7855 643 (bengkel senapan)
  18. Pk Gun cepit bantul, CP: (bengkel senapan)
  19. Pak Sugeng berbah, pasar berbah ke barat, ada turunan belok kiri, CP: 0818 0403 4370 (bengkel senapan)
  20. Pak Edy, Stan Maguwoharjo (bengkel senapan)

pembalap kita



Nama lengkap Eri setiawan pembalap motorcross asal klusen.

wahana wisata alam desa madugondo


Pemandangan yang sungguh mempesona , terletak di dusun Klusen desa Madugondo kecamatan Kajoran kabupaten Magelang. Pemandangan alam eksotik ini sangat bermanfaat sekali untuk penyegaran,udaranya masih segar dan bebas dari polusi.Warga sekitar juga sangat peduli terhadap lingkungan nya.Mereka mencintai lingkungan mereka dengan cara menjaga kelestarian alam yang ada.









sirkuit motorcross bukit senden desa madugondo







2013/05/15

sirkuit trail motor cross Bukit Senden , Madugondo , Kajoran , Magelang

Rencana pembuatan sirkuit motor cross di bukit Senden desa Madugondo kecamatan Kajoran kabupaten Magelang.
para pemuda pemudi bahu membahu menyelesaikan sirkuit trail yang akan menjadi satu satu nya sirkuit terbesar di kecamatan Kajoran.

Semoga cepat selesai pembutannya ,lancar tanpa ada halangan suatu apapun amin.

2013/05/14

Tape beras Ketan dan Brem

Tape adalah produk fermentasi yang berbentuk pasta atau kompak tergantung dari jenis bahan bakunya. Tape dibuat dengan menggunakan starter yang berisi campuran mikroba. Produk ini mempunyai cita rasa dan aroma yang khas, yaitu gabungan antara rasa manis, sedikit asam, dan citarasa alkohol.
Pada dasarnya pembuatan tape dibagi menjadi 2 bagian yaitu pembuatan starter dan pembuatan tape itu sendiri. Starter untuk pembuatan tape atau yang lebih dikenal dengan nama ragi tape dapat dibuat dengan bahan baku beras atau tepung beras, dicampur dengan beberapa rempah-rempah seperti bawang putih, lada, lengkuas, dan jeruk nipis. Cara pembuatannya ialah dengan menumbuk bawang putih, bersama lada dan beras yang telah direndam dalam air selama 8 jam. Banyaknya jenis dan jumlah rempah sangat beragam. Rempah-rempah tersebut digunakan sebagai pembangkit aroma dan juga untuk menghambat mikroorganisme yang tidak diinginkan atau justru untuk menstimulir mikroorganisme yang diinginkan. Menurut penelitian yang telah dilakukan komposisi rempah yang baik dapat dilihat pada Tabel 2. Apabila digunakan tepung beras, maka sebelum dicampur rempah-rempah, tepung beras harus disangrai terlebih dahulu. Sepotong lengkuas yang akan ditambahkan ditumbuk sampai halus dan diberi air untuk mendapatkan sari lengkuas.
Pada campuran pasta beras/tepung beras tersebut ditambahkan air lengkuas dan air jeruk nipis serta air matang sehingga akan terbentuk adonan. Ragi pasar sebagai starter ditambahkan sebanyak 2 butir untuk beras 1 liter.
Selain ragi pasar yang mengandung kultur campuran, dapat juga ditambahkan suspensi isolat murni kapang dan khamir. Adonan ini harus cukup kental dan lembek, yang kemudian dicetak bulat pipih, ditempatkan pada loyang/tampah dan dibiarkan selama 2 hari untuk kemudian dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran atau dengan oven pada suhu 40oC-45oC antara 1-4 hari. Ragi yang digunakan untuk memfermentasi gula harus mengandung mikroba yang tahan terhadap kadar gula dan alkohol yang tinggi.
Pembuatan tape ketan dapat dilakukan baik untuk tape ketan hitam ataupun ketan putih. Ketan putih biasanya diwarnai dengan warna hijau untuk mendapatkan penampakan yang lebih baik. Lama fermentasi berkisar antara 2 – 4 hari. Pada hari kedua dihasilkan tape yang mempunyai rasa manis kuat dan bila dibiarkan hingga 4 hari akan terbentuk aroma yang lebih kuat. Proses fermentasi biasanya menggunakan wadah kaca (stoples) atau kantung plastik.
Tape ketan mempunya tekstur yang baik karena kadar amilopektinnya tinggi terutama pada jenis tape dari ketan pulen. Pengolahan lebih lanjut dari tape ketan adalah pembuatan sirop tape dan anggur tape. Anggur tape atau dikenal juga dengan nama lain seperti brem (Bali), Badek (Jateng), sake (Jepang) merupakan suatu produk yang telah dikenal dalam dunia pariwisata internasional. Selain itu dikenal pula brem padat yang banyak diproduksi didaerah Jawa Tengah (Boyolali, Wonogiri) dan Jawa Timur (Madiun).
Brem cair dibuat seperti halnya pembuatan tape ketan selama 4 hari fermentasi. Cairan yang keluar dipisahkan dan tape dipres untuk diambil airnya yang belum menetes. Air tape yang dihasilkan dari proses fermentasi kurang lebih 50% dari berat ketan yang diolah. Sedangkan dari perasan ketan, diperoleh juga cairan sebanyak 50%. Kedua macam cairan tersebut dinamakan brem muda dan bila diinginkan brem yang sempurna maka brem muda harus didiamkan pada suhu ruang (Aging) antara 1 hingga 6 bulan. Produk yang telah jadi mempunyai cita rasa tertentu dan bebas dari partikel koloid. Kadar alkohol pada brem mencapai 9-25%. Pada brem kadang-kadang terjadi kontaminasi dan untuk mengatasi hal itu dapat ditambahkan sulfit sebanyak 100-200 ppm yang selain berfungsi sebagai pencegah pertumbuhan mikroba juga akan berfungsi sebagai antioksidan.
Kekeruhan pada brem dapat berasal dari sisa-sisa karbohidrat, zat warna bahan dan sel-sel khamir yang mengendap. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat ditambahkan bahan-bahan penjernih seperti gelatin sebanyak 50mg/100ml brem. Penjernihan dapat pula dilakukan dengan pengendapan menggunakan sentrifuse pada suhu 5oC dengan kecepatan 12.000 rpm. Setelah itu, brem dapat dikemas dalam botol dan dipasarkan.
Brem padat dibuat dari ketan varietas Siam, Gajih, Untup dan lainnya. Brem padat seperti halnya brem cair dibuat dengan mengepres air tape hingga cairannya terpisah dari ampas. Cairan ini yang kemudian dipanaskan dan dipekatkan. Setelah itu dilakukan pembuihan dengan jalan mengaduk-aduk cairan kental tersebut selama 10-60 menit. Pencetakan dilakukan setelah bahan berbuih banyak dan bahan kemudian diangin-anginkan selama 1 malam. Keesokan harinya bahan dijemur sampai kering (+5-7 jam). Setelah kering, bahan tersebut dipotong-potong dan bahan dapat dipasarkan.
Pengolahan lanjutan tape selain meningkatkan nilai ekonomis juga akan memperpanjang umur tape, memperluas daerah pemasaran dan praktis dalam penggunaannya.
Pembuatan tape dan brem termasuk fermentasi hetero, yaitu menggunakan 2 macam biakan dari jenis mikroba yang berbeda. Pada fermentasi tape, ragi sebagai starter fermentasi dalam hal ini ragi pasar mengandung berbagai macam mikroba.
Menurut beberapa penelitian, mikroba pada ragi pasar meliputi kapang dan khamir dari berbagai jenis. Sebagai contoh terdapat Amylomyces, Mucor, Rihzophus, Aspergillus. Untuk jenis kapang Amilolitik dan untuk jenis khamir amilolitik dijumpai Endomycopsis dan untuk yang bersifat non amilolitik dijumpai khamir seperti Candida, Saccharomyces, Endomycopsis dan lain-lain.
Mikroba yang diduga paling berperanan dalam fermentasi tape adalah Amylomyces rouxii, Endomycopsis burtonii dan Saccharomyces serevisiae. Selain itu dijumpai pula bakteri asam laktat (Pediococcus) dan bakteri amilolitik (Bacillus).
Materi Teknologi Fermentasi dalam Pelatihan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Oleh : Debby Sumanti, Ir., MS.

wisata alam kajoran magelang: wisata alam curug silawe kecamatan Kajoran kabupat...

wisata alam kajoran magelang: wisata alam curug silawe kecamatan Kajoran kabupat...: Magelang merupakan satu daerah di provinsi Jawa Tengah yang letaknya dikelilingi banyak Pegunungan. Karena letaknya tersebut tempat ini m...

wisata alam curug silawe kecamatan Kajoran kabupaten Magelang


Magelang merupakan satu daerah di provinsi Jawa Tengah yang letaknya dikelilingi banyak Pegunungan. Karena letaknya tersebut tempat ini mempunyai potensi-potensi wisata alam yang banyak salah satunya Air Terjun atau sering disebut juga Curug.

Salah satu curug di Magelang adalah Curug Silawe. Curug  ini terletak di di Dusun Kopeng Kulon, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah atau berada di lereng Gunung Sumbing pda ketinggian sekitar 500 mdl. Nama Silawe ternyata mempunyai arti

Pemandangan di jalan desa Sutopati
Untuk menuju kesini aksesnya hanya bisa dilalui oleh kendaraan pribadi karena tidak ada angkutan umum untuk menuju kesana. Dari Jogja bisa kita melewati jalan Magelang menuju Perempatan pasar Borobudur jalan terus  sampai menemukan Tugu. Lewati tugu ke arah Purworejo tersebut sampai menemukan papan petunjuk jalan menuju arah curug Silawe (belok kanan) ikuti jalan tersebut sampai menuju desa Sutopati. Di perjalanan memasuki desa ini akan dihiasi dengan pemandangan bukit-bukit, terasering persawahan dan perkebunan masyarakat desa tersebut. jalan dari desa setengah jalan beraspal setengah lagi jalan berbatu dan menanjak. Sesampainya di pintu gerbang curug silawe kita hanya di tarik biaya 2000 rupiah perorang dan motor 1000 rupiah. Untuk parkir mobil disarankan untuk parkir di bawah (di pinggir jalan dusun kopeng atau halaman masjid) karena diatas parkiran mobil tak tersedia.

Curug Silawe
Dari tempat parkir motor kita sudah bisa mendengar suara gemuruh curug ini.  Curug ini mempunyai ketinggian sekitar 50 meter. Silawe berasal dari kata “Lawe” (Bahasa Jawa) alias sarang laba2. Di bawah curug tersebut terdapat kolam yang tidak terlalu dalam sehingga pengunjung bisa berenang-renang disini.

Curug Sigong
Tebing curug Sigong
Potensi curug Silawe bukan hanya itu, di deket curug ini terdapat satu curug lagi yang bernama curug Sigong. Untuk menuju kesini kita cukup berjalan kaki melewati anak tangga yang telah disediakan (hati-hati anak tangganya licin). disini tidak seperti curug Silawe yang terdapat kolam dangkal untuk berenag dan bermain air, namun disini tertabat gazebo untuk berstirahat dan menikmati pemandangan sekitar. Yang unik dari curug ini adalah bentuk tebing batuannya yang berbentuk kotak-kotak seperti bekas lempengan bumi yang patah. Penamaan curug Sigong ini karena menurut warga sekitar disini sering terdengar suara mirip gong terutama pada malam hari.




nb: tetap jaga kebersihan curug ini yak, dengan membuang sampah ditempat sampah yang telah disediakan pihak pengelolanya :)

2013/05/12

JASA ANGKUT BARANG

Melayani :
  • pindahan kos
  • pindahan rumah
  • angkut angkut barang
Baik dalam maupun luar kota

Alamat : jl. kaliurang km 6.5 (depan batalyon 403 ) kentungan yogyakarta  




2013/05/11

Wisata Curug Silawe Kajoran Magelang

Curug Silawe Kajoran Magelang



Curug Silawe terletak di sebelah selatan lereng Gunung Sumbing di Dataran Tinggi Dieng dengan ketinggian 500 m dpl.   Curug yang berketinggian sekitar 60 m tersebut terdiri dari dua.  Yang pertama adalah yang berdebit air besar dan yang kedua berdebit kecil.  Untuk yang pertama sering disebut dengan Curug Silawe seakan-akan seperti Lawe (sarang laba-laba dalam bahasa Jawa).  Bagian bawah dari curug ini terdapat semacam kolam yang terbentuk akibat hempasan air dari atas tebing.  Di kalom ini pengunjung dapat bermain air karena memang tidak terlalu dalam airnya.

Sedangkan yang kedua disebut Curug Sigong.  Curug Sigong sendiri terletak di sebelah kanan ke arah hilir dari Curug Silawe dan memiliki ketinggian sekitar 150 m.  Dinamakan sigong karena dahulu kala pada malam-malam tertentu sering terdengar suara bunyi gong dari arah air terjun ini.  Untuk dapat bermain air disekitar limpahan dari air terjun Si Gong ini, pengunjung harus menyeberang aliran Silawe dan menaiki anak tangga kembali kearah kanan dari Silawe.

Kedua curug ini dikala musim kemarau tidak banyak airnya.  Setiap sebelum bulan puasa dimulai, warga sekitar air terjun ini acapkali mengadakan ritual yang sering disebut “Ngloro Sengkolo”, dimana dalam ritual tersebut diharuskan membawa gunungan hasil panen milik warga setempat dengan cara diarak dari Lapangan Sutopati sampai Curug Silawe .  Dalam ritual ini selain untuk membersihkan diri baik batin maupun fisik juga menandakan rasa syukur kepada yang maha kuasa atas limpahan rezeki yang mereka terima dari hasil pertanian selama satu tahun.


Lokasi

Terletak di Dusun Kopeng Kulon, Desa Sutopati, Kecamatan KajoranKabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah

Peta dan Koordinat GPS: S 07.45820’ dan E 110.07240

Aksesbilitas

Berarak sekitar 40 km dari kota Magelang.  Dapat kita tempuh dari arah kota Magelang maupun dari candi Borobudur. Masing-masing mungkin akan memakan waktu sekitar 30-45 menit untuk sampai ke sana.


JIka berangkat dari kota Magelang, jalur yang diambil adalah arah Bandongan – Kaliangkrik – Sutopati.  Sedangkan jika dari arah Candi Borobudur maka jalur yang diambil adalah kearah Purworejo,  Setelah melewati SPBU sekitar 2.5 km, akan ditemui pertigaan Krasak. Di pertigaan ini ambil jalur kekanan, kearah Kaliangkrik.  Setelah sekitar 11 km perjalanan nantinya akan ditemui pertigaan dengan pembatas ditengahnya. Ambil jalur ke kiri kearah kalurahan Sutopati. Jika lurus sekitar 500m akan sampai ke pasar Kaliangkrik dan sampai kota Magelang.

  Pilihan jalur kedua ini mempunyai nilai lebih karena sejak pertigaan Krasak kita akan disuguhi pemandangan alam yang begitu indah, barisan persawahan dengan terasiringnya dan dibatasi perbukitan nun jauh disana. Keindaahan ini akan lebih nyata terlihat kala masa panen atau masa tanam. Air yang mengalir dari satu petak ke petak lain dibawahnya merupakan ornament alam yang cukup indah. Meskipun melewati areal persawahan, namun udaranya begitu segar, tidak panas. Dari pertigaan ini sampai perempatan Kalurahan Sutopati jaraknya sekitar 2 Km dengan aspal yang masih mulis. Di perempatan Balai Desa Sutopati, setelah SD Sutopati 2 ini, kita ambil jalur yang lurus menanjak. Dari sini jalan sudah mulai sempit dan jika 2 mobil berpapasan, harus ada yang berhenti dan menepi dahulu meskipun jalan masih dilapisi aspal, namun merupakan kualitas aspal jalan kampong. Sekitar 1 km kemudian aspal habis dan jalan hanya dilapisi dengan tatanan batu sehingga agak menyulitkan untuk pengendalian kendaraan, apalagi beberapa tanjakan begitu curam dan tinggi.  Jalur jalan 2 km menuju lokasi ini pun menampilkan pesona alamnya yang eksotik.

Dari tempat parkir kendaraan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 200 m menuruni jalan setapak berbatu yang sudah dibuat tangga dengan semen.

Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah Rp 2000 per orang plus asuransi jasa raharja Rp250.  Biaya parkir adalah Rp 1000 untuk kendaraan roda dua

Fasilitas dan Akomodasi

Fasilitas yang ada di sekitar lokasi antara lain tempat parkir walaupun tidak luas, warung-warung makan yang dijajakan di sekitar lokasi oleh warga setempat dan toilet.







wisata alam curug silawe kajoran magelang

Curug Silawe terletak di sebelah selatan lereng Gunung Sumbing di Dataran Tinggi Dieng dengan ketinggian 500 m dpl.   Curug yang berketinggian sekitar 60 m tersebut terdiri dari dua.  Yang pertama adalah yang berdebit air besar dan yang kedua berdebit kecil.  Untuk yang pertama sering disebut dengan Curug Silawe seakan-akan seperti Lawe (sarang laba-laba dalam bahasa Jawa).  Bagian bawah dari curug ini terdapat semacam kolam yang terbentuk akibat hempasan air dari atas tebing.  Di kalom ini pengunjung dapat bermain air karena memang tidak terlalu dalam airnya.erletak di Dusun Kopeng Kulon, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah  Peta dan Koordinat GPS: S 07.45820’ dan E 110.07240     Aksesbilitas  Berarak sekitar 40 km dari kota Magelang.  Dapat kita tempuh dari arah kota Magelang maupun dari candi Borobudur. Masing-masing mungkin akan memakan waktu sekitar 30-45 menit untuk sampai ke sana.  JIka berangkat dari kota Magelang, jalur yang diambil adalah arah Bandongan – Kaliangkrik – Sutopati.  Sedangkan jika dari arah Candi Borobudur maka jalur yang diambil adalah kearah Purworejo,  Setelah melewati SPBU sekitar 2.5 km, akan ditemui pertigaan Krasak. Di pertigaan ini ambil jalur kekanan, kearah Kaliangkrik.  Setelah sekitar 11 km perjalanan nantinya akan ditemui pertigaan dengan pembatas ditengahnya. Ambil jalur ke kiri kearah kalurahan Sutopati. Jika lurus sekitar 500m akan sampai ke pasar Kaliangkrik dan sampai kota Magelang.    Pilihan jalur kedua ini mempunyai nilai lebih karena sejak pertigaan Krasak kita akan disuguhi pemandangan alam yang begitu indah, barisan persawahan dengan terasiringnya dan dibatasi perbukitan nun jauh disana. Keindaahan ini akan lebih nyata terlihat kala masa panen atau masa tanam. Air yang mengalir dari satu petak ke petak lain dibawahnya merupakan ornament alam yang cukup indah. Meskipun melewati areal persawahan, namun udaranya begitu segar, tidak panas. Dari pertigaan ini sampai perempatan Kalurahan Sutopati jaraknya sekitar 2 Km dengan aspal yang masih mulis. Di perempatan Balai Desa Sutopati, setelah SD Sutopati 2 ini, kita ambil jalur yang lurus menanjak. Dari sini jalan sudah mulai sempit dan jika 2 mobil berpapasan, harus ada yang berhenti dan menepi dahulu meskipun jalan masih dilapisi aspal, namun merupakan kualitas aspal jalan kampong. Sekitar 1 km kemudian aspal habis dan jalan hanya dilapisi dengan tatanan batu sehingga agak menyulitkan untuk pengendalian kendaraan, apalagi beberapa tanjakan begitu curam dan tinggi.  Jalur jalan 2 km menuju lokasi ini pun menampilkan pesona alamnya yang eksotik.